Pages

Sabtu, 04 Agustus 2012

KREASI HASIL RAJUTAN





kreasi rajutan


KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN


Ramadhan adalah bulan kebaikan dan barokah, Allah memberkahinya dengan banyak keutamaan sebagaimana dalam penjelasan berikut ini.

1. Bulan Al-Qur’an

Allah menurunkan kitab-Nya yang mulia sebagai petunjuk bagi manusia, obat bagi kaum mukminin, membimbing kepada yang lebih lurus, menjelaskan jalan petunjuk. (Al-Qur’an) diturunkan pada malam Lailatul Qadar, suatu malam di bulan Ramadhan. Allah berfirman :
شَہۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدً۬ى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِ‌ۚ فَمَن شَہِدَ مِنكُمُ ٱلشَّہۡرَ فَلۡيَصُمۡهُ‌ۖ وَمَن ڪَانَ مَرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ۬ فَعِدَّةٌ۬ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَ‌ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِڪُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِڪُمُ ٱلۡعُسۡرَ وَلِتُڪۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُڪَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَٮٰكُمۡ وَلَعَلَّڪُمۡ تَشۡكُرُونَ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya, dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (Al-Baqarah : 185)
Ketahuilah saudaraku -mudah-mudahan Allah memberkatimu- sesungguhnya sifat bulan Ramadhan adalah sebagai bulan yang diturunkan padanya Al-Qur’an, dan kalimat sesudahnya dengan huruf ف (fa) yang menyatakan illat dan sebab : “Barangsiapa yang melihatnya hendaklah berpuasa” memberikan siyarat illat (penjelas sebab) yakni sebab dipilihnya Ramadhan adalah karena bulan tersebut adalah bulan yang diturunkan padanya Al-Qur’an.

2. Dibelenggunya Syaithan, Ditutupnya Pintu-pintu Neraka dan Dibukanya Pintu-pintu Surga

Pada bulan ini kejelekan menjadi sedikit, karena dibelenggu dan diikatnya jin-jin jahat dengan salasil (rantai), belenggu dan ashfad. Mereka tidak bisa bebas merusak manusia sebagaimana bebasnya di bulan yang lain, karena kaum muslimin sibuk dengan puasa hingga hancurlah syahwat, dan juga karena bacaan Al-Qur’an serta seluruh ibadah yang mengatur dan membersihkan jiwa. Allah ta'aala berfirman :
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡڪُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِڪُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
“Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (Al-Baqarah : 183)
Maka dari itu ditutupnya pintu-pintu jahanam dan dibukanya pintu-pintu surga, (disebabkan) karena (pada bulan itu) amal-amal shaleh banyak dilakukan dan ucapan-ucapan yang baik berlimpah ruah (yakni ucapan-ucapan yang mengandung kebaikan banyak dilafadzkan oleh kaum mukminin-ed).
Rasulullah sholallohu'alaihi wasallam bersabda:
“Jika datang bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga (dalam riwayat Muslim :”Dibukalah pintu-pintu rahmat) dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu syetan” (Hadits Riwayat Bukhari 4/97 dan Muslim 1079)
Semuanya itu sempurna di awal bulan Ramadhan yang diberkahi, berdasarkan sabda Rasulullah sholallohu'alaihi wasallam:
“Jika datang awal malam bulan Ramadhan, diikatlah para syetan dan jin-jin yang jahat, ditutup pintu-pintu neraka, tidak ada satu pintu-pintu yang dibuka, dan dibukalah pintu-pintu surga, tidak ada satu pintu-pun yang tertutup, berseru seorang penyeru ; “Wahai orang yang ingin kebaikan lakukanlah, wahai orang yang ingin kejelekan kurangilah. Dan bagi Allah mempunyai orang-orang yang dibebaskan dari neraka, itu terjadi pada setiap malam”(Diriwayatkan oleh Tirmidzi 682 dan Ibnu Khuzaimah 3/188 dari jalan Abi Bakar bin Ayyasy dari Al-A’masy dari Abu Hurairah. Dan sanad hadits ini Hasan)

3. Malam Lailatul Qadar

Engkau telah mengetahui, wahai hamba yang mukmin, bahwa Allah subhanahu wa ta'aala memilih bulan Ramadhan karena diturunkan padanya Al-Qur’an, dan mungkin untuk mengetahui hal ini dibantu qiyas dengan berbagai macam cara, diantaranya :
  • Hari yang paling mulia di sisi Allah adalah pada bulan diturunkannya Al-Qur’an hingga harus dikhususkan dengan berbagai macam amalan.
  • Sesungguhnya jika satu nikmat dicapai oleh kaum muslimin, mengharuskan adanya tambahan amal sebagai wujud dari rasa syukur kepada Allah. Hal ini berdasarkan firman Allah setelah menceritakan sempurnanya nikmat bulan Ramadhan :
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya, dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (Al-Baqarah : 185).
Dan juga firman Allah subhanahu wata'aala setelah selesai (menyebutkan) nikmat haji (yang artinya) :
 فَإِذَا قَضَيۡتُم مَّنَـٰسِكَڪُمۡ فَٱذۡڪُرُواْ ٱللَّهَ كَذِكۡرِكُمۡ ءَابَآءَڪُمۡ أَوۡ أَشَدَّ ذِڪۡرً۬ا‌ۗ فَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنۡيَا وَمَا لَهُ ۥ فِى ٱلۡأَخِرَةِ مِنۡ خَلَـٰقٍ۬
“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah. Sebagaiman kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikir lebih banyak dari itu” (Al-Baqarah : 200)
Wallahu a’lam bishshowaab.

Seni musik (PGSD ikippgri-madiun)


hasil karya seni lukisan anak-anak SD



lomba melukis tingkat SD





Anak-anak penuh ingin tahu, memiliki imajinasi yang alami, dan kreatif. Mereka belajar dengan mengalami sebagaimana mereka berinteraksi dengan orang-orang, atau benda-benda di lingkungannya. Anak-anak sangat tertarik dengan mengenai bagaimana sesuatu bekerja atau mengapa sesuatu terjadi sebagaimana sesuatu itu terjadi.
Setiap anak gemar menggambar dan mewarnai. Kegiatan ini, menurut pakar pendidikan, Drs Agus Moeliono, dari Yayasan Pendidikan Anangga Diipa, banyak manfaatnya. Tak terbatas untuk pengembangan seni, tapi juga sebagai penumbuh kreativitas, alat untuk mengungkapkan ide, perasaan, serta emosi anak. Lewat kegiatan ini pula, motorik halus anak dilatih dan akan sangat bermanfaat kala ia harus menulis di usia sekolah. “Otak kanan dan kiri serta nurani anak ikut terasah,” tambah Agus.
DefinisiObservasi
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengembangkan kreativitas anak adalah model observasi. Kekuatan observasi adalah cara untuk dapat mengetahuai, menghormati, dan menghargai anak. Ini dasar untuk membangun kepercayaan dan menjalin hubungan yang responsive diantara mereka.
Kekuatan observasi juga bersifat individual dan dapat merefleksikan obyek yang diobsevasi. Kita dapat mendefinisikan observasi sebagai belajar melalui melihat. Mengamati dan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk membangun hubungan dengan anak sebagai individu dan memungkinkan anak menjadi pembelajar yang sukses.
Observasi juga membantu anak membangun hubungan dengan membuka keunikan setiap anak termasuk temperamen, kekuatan, kepribadian, gaya kerjanya, dan model ekspresi mereka.
Ada 4 pedoman yang membantu kita menjadi pangamat yang efektif yaitu:
1.      Mengamati setiap waktu. Melakukan pengamatan pada anak yang sama untuk melihat perubahan dan perkembangan pada anak.
2.      Melihat anak dalam siatusi yang berbeda-beda. Anak mungkin akan bersifat berbeda pada setiap situasi.
3.      Tetap berada pada batas garis apa yang kamu lihat. Ini membantu kita menjadi lebih intensif melakukan obsevasi, pola pencatatan,
4.      Mengamati aksi ke dalam dan ke luar. Mengobservasi selama anak bertindak dan merefleksikan tindakan mereka.
Definisi Menggambar
Untuk memahami apa sebenarnya menggambar itu, kita harus menemukan maknanya lebih dalam karena lain menggores-goreskan pinsil atau kuas dengan jari. Pada hakekatnya menggambar ini adalah pengungkapan seseorang secara mental dan visual dari apa yang dialaminya dalam bentuk garis dan warna. Menggambar merupakan wujud pengeksplorasian teknis dan gaya, penggalian gagasan dan kreativitas, bahkan bisa menjadi ekspresi dan aktualisasi diri. Pada intinya, menggambar adalah perpaduan keterampilan, kepekaan rasa, kreativitas, ide, pengetahuan, dan wawasan.
Menggambar bisanya digunakan untuk mengungkapkan suatu ide. Tidak hanya ide kreatif dari seorang seniman, setiap orang juga seringkali menggunakan gambar untuk menjelaskan buah pikirannya.
Ada beberapa metode dalam menggambar yang tujuannya mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak, yaitu :
1.      Menggambar dengan cara mengamati (observasi). Anak bisa menggambar dan mewarnai gambarnya sendiri tanpa menjiplak atau dengan contoh pola. Dengan demikian anak dapat melupakan observasi dengan cara menciptakan, bereksperimen, dan melampaui kemampuannya.
2.      Menggambar berdasarkan pengalaman/kenangan. Menggambar dengan metode ini lebih memotivasi anak untuk menggambarkan sesuatu berdasarkan pengalaman dan kenangannya. Saat latihan, guru harus banyak menggunakan pertanyaan untuk membantu mereka mengingat detail yang berarti dari pengalaman mereka.
3.      Menggambar berdasarkan imajinasi. Kejadian mendorong kita untuk keluar dan bisa diekspresikan dalam bentuk gambar, lukisan, dan model. Menggambar dengan imajinasi menjadi lebih efektif dengan latihan yang rutin.
Untuk pembelajaran menggambar anak usia 6-12 tahun kami menggunakan model pembelajaran observasi. Model ini kami kembangkan karena merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan pada belajar kreatif, belajar aktif, dan konstruktivis. Metode observasi langsung selain sebagai sumber yang baik sebagai konten, dia juga merupakan sumber imajinasi (area yang penting dalam perkembangan berpikir), pengalaman, ingatan, dan kejadian khusus (baik dan buruk) dalam kehidupannya (ini penting untuk perkembangan emosinya)
Model pembelajaran menggambar melalui observasi ini mempunyai dampak pengiring yang meliputi :
1.      Memotivasi anak untuk mengeloborasi hasil karyanya dengan pertanyaan terbuka yang membawa idenya dengan pengalaman yang dimiliki
2.      Memberi masukan tentang hasil karyanya, memberi keuntungan pada anak menjadi percaya diri.
3.      Melatih motorik halus, otak kanan dan otak kiri anak.
4.      Menyenangkan anak bahwa karya seni tidak ada masalah dengan bagaimana hasilnya.
Tujuan kami mengembangkan Pembelajaran Menggambar melalui Observasiyaitu :
1.      Mendorong kebiasaan bekerja kreatif.
2.      Merubah kebiasaan kerja dengan menggambar benda-benda yang tidak mudah digambar.
3.      Belajar tentang pentingnya sejarah seni, kritik seni, dan keindahan.
4.      Memberi keuntungan pada anak menjadi percaya diri.
Langkah-langkah Menggambar melalui Observasi :
1. Review dan Perkenalan
·         Guru menjelaskan tentang pelajar saat itu atau hubungan antara materi dengan pengantar yang disampaikan guru dan menjelaskan apa yang terjadi dan menjelaskan apa yang akan dilatih dan dipelajari dalam materi itu.
2. Preliminary Warm-up
·         Siswa diberi kertas ukuran 7×7 inci dengan lubang ditengahnya, untuk pinsil ukuran 6B sebagai pembuta untuk mencegah mereka melihat ke kertas gambar. Ini yang dimaksud dengan blinders.
·         Siswa berlatih membuat sketsa gambar tanpa melihat hasilnya untuk sesuatu yang pernah atau tidak pernah dia lihat. Mereka diberi alas berupa selembar aluminium yang lembut yang memudahkan mereka ketika membuat bentuk atau lengkungan.
·         Ada obyek yang dapat bergerak. Obyek ini sebagai subjek dari latihan menggambar sketsa (garis bentuk) secara buta.
·         Siswa diminta membuat sketsa di atas kertas gambar. Siswa menggambar obyek sesuai arah obyek, ini membebaskan siswa menterjemahkan gambar sehingga tidak konvensional. Tiap individu punya cara menterjemahkan sendiri.
3. Kegiatan Sesungguhnya
·         Siswa diminta untuk membuat gambar saty obyek yang besar dan berusaha untuk mengisi seluruh kertas.
·         Mereka diperbolehkan untuk mencoba beberapa kali sampai mereka mendapatkan sketsa yang dia mau.
·         Gunakan krayon. Siswa didorong untuk menambah tekstur dan pewarnaan.
Evaluasi
1. Memamerkan Hasil Karya
·         Sebagai pameran publik, perlu dicantumkan target guru dan tujuan pembelajaran karena dapat membantu mendidikan anak lain, guru lain, orang tua, tenaga administrasi, staf kebersihan, dan orang lain yang takjub pada apa yang ingin dipelajari.
·         Mengajarkan pada anak untuk membangun bagaimana display yang rapi bagi dirinya sendiri.
2. Diskusi Hasil Karya Siswa
·         Guru mempunya aturan utama dalam mengajukan pertanyaan dan diskusi ini dapat menguatkan artikulasi komentar siswa. Beberapa guru menemukan kesulitan dalam memberi penilaian karena mereka mudah melihat kesalahan pekerjaan siswa dan membicarakannya. Ketika kita membuat saran atau ketika kita mengatakan apa yang salah dari pekerjaan, secara tidak langsung kita mengira bahwa seni adalah cara yang pasti.
·         Siswa diperbolehkan menjadi pemiliknya sendiri. Siswa tidak perlu membuat kerja yang sempurna, tapi mereka membuat sesuatu yang menggambarkan usahanya sendiri.
·         Diskusi ini bisa menjadi bahan spekulasi. Pengamat karya seni bisa mengartikan hasil gambar siswa sesuai interpretasi mereka. Oleh karena itu siswa diminta untuk membuat judul, ini akan membantu mereka.
·         Kadang-kadang, gunakan pertanyaan tertulis dan pertanyaan terbuka yang bisa dijawab dengan beberapa cara.
3. Komponen-komponen dapat juga dinilai : goresan, kreativitas warna, komposisi, kerapihan, dan kesungguhan.

Senin, 23 Juli 2012

Manfaat Berpuasa bagi Kesehatan



Kesehatan merupakan nikmat yang tidak dapat dinilai dengan harta benda. Untuk menjaga kesehatan, tubuh perlu diberikan kesempatan untuk istirahat. Puasa, yang mensyaratkan untuk tidak makan, minum, dan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain.
Pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan, diantaranya yaitu :
  • Memberikan kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat.
  • Membebaskan tubuh dari racun, kotoran, dan ampas yang merusak kesehatan.
  • Memblokir makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup.
  • Menambah jumlah sel darah putih dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pada minggu pertama puasa belum ditemukan pertumbuhan sel darah putih. Namun, mulai hari ketujuh (minggu kedua), penambahan sel darah putih pesat sekali. Darah putih merupakan unsur utama dalam sistem pertahanan tubuh.
  • Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.
  • Memperbaiki fungsi hormon yang diperlukan dalam berbagai proses fisiologis dan biokimia tubuh. Hormon dikeluarkan oleh kelenjar endokrin dan hipofisis sebagai reaksi tubuh terhadap berbagai tekanan dan stres lingkungan. Kekurangan atau kelebihan produksi hormon tertentu akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Misal ketika mengalami stres, hormon insulin dan adrenalin yang mengatur waktu lapar terganggu sehingga nafsu makan hilang atau bahkan datang lebih cepat. Kekurangan produksi hormon insulin berakibat munculnya penyakit diabetes, sedangkan bila berlebihan tubuh akan menderita hiperglikemia. Pada saat puasa orang akan bersabar dan berusaha menahan amarah dan senantiasa pasrah pada Tuhan. Hal itu akan membuat fungsi hormon berjalan normal sehingga irama hidup lebih harmonis.
  • Meremajakan sel-sel tubuh. Ketika kita berpuasa, organ tubuh berada pada posisi rileks, sehingga mempunyai kesempatan untuk memperbarui sel-selnya.
  • Meningkatkan fungsi organ tubuh. Puasa akan memberikan rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan, dan organ tubuh. Efek rangsangan ini akan menghasilkan, memulihkan, dan meningkatkan fungsi organ sesuai fungsi fisiologisnya, misalnya panca indra menjadi lebih tajam.
  • Puasa meningkatkan fungsi organ reproduksi. Hal ini terkait dengan peremajaan sel-sel yang berpengaruh pada sel-sel urogenitalis dan alat-alat reproduksi lainnya. Hormon yang berkaitan dengan masalah perilaku seksual tidak hanya dihasilkan oleh organ indung telur (estrogen) dan testis (testosteron), tetapi juga oleh kelenjar hipofisis.

Jumat, 13 Juli 2012

TARIKAN BENANG


PEMBAHASAN


  1. Tarikan Benang
Bahan dan alat yang diperlukan: benang kasur, pewarna, kertas HVS/gambar, koran bekas (alas meja), tempat pewarna(wadah air kecil). Prosedur pengerjaan:
(a)   Siapkan adonan pewarna seperti pada proses batik sederhana.
(b)   Ambil benang kasur sepanjang 40 – 45 cm. Celupkan sebagian besar benang tersebut pada larutan pewarna. Kalau larutan pewarna dirasakan terlalu banyak menempel pada benang, sebaiknya diperas dahulu. Pewarna yang terlalu banyak menempel pada benang akan mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan.
(c)   Letakkan benang tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas alas koran. Apakah letak benang mau diatur atau bebas bergantung pembuat. Ujung benang yang tidak terkena warna, harus ada di luar bidang kertas.
(d)   Lipatlah kertas tadi di tengah-tengah sisi panjangnya.
(e)   Sambil menekan kertas dengan salah satu telapak tangan, tariklah benang sampai keluar dari lipatan kertas. Arah tarikan bebas.
(f)   Buka lipatan kertas. Gambar apa yang terjadi?
(g) Untuk menghasilkan beberapa bentuk dalam satu bidang gambar/ kertas, lakukan kegiatan yang sama seperti di atas. Dengan mengubah letak benang, akan diperoleh gambar baru.
Bila dikehendaki gambar berwarna (lebih dari satu warna), yang harus dilakukan adalah: menarik benang beberapa kali sesuai dengan jumlah benang yang dicelupkan pada warna yang berbeda, menarik satu kali tarikan seutas benang yang dicelupkan pada beberapa warna, menarik satu kali tarikan sejumlah benang yang sudah memiliki warna masing-masing. Karya Tiupan Tarikan Benang (media kertas, benang, cairan warna)

  1. Inkblot
Bahan yang diperlukan pada kegiatan ini hampir sama dengan kegiatan tarikan benang. Malahan benangnya sendiri pada inkblot tidak diperlukan. Prosedur pengerjaannya:
(a)   Teteskan warna yang sudah disiapkan terlebih dahulu di atas kertas yang sudah dialasi koran bekas.
(b)   Lipat kertas tersebut pada tengah-tengah sisi panjangnya.
(c)   Kertas yang sudah dilipat digosok dengan pinggir telapak tangan serata mungkin terutama pada bagian yang ditetesi pewarna.
(d)   Buka lipatan kertasnya!
(e)   Untuk menghasilkan gambar yang berwarna lebih dari satu, ulangi beberapa kali kegiatan seperti di atas, tentu saja warna yang diteteskan kemudian harus berbeda dengan warna sebelumnya.
Dengan meneteskan sekaligus beberapa warna pada permukaan kertas, dan kemudian melipat serta menggosoknya akan dihasilkan pula gambar yang multi warna. Karya Inkblot (media kertas, cairan warna)

  1. Menggambar dengan Tiupan
Bahan yang diperlukan sama seperti inkblot, tambahannya adalah sebuah sedotan minuman. Proses pengerjaannya:
(a)   Teteskan cairan pewarna pada kertas yang sudah diletakkan di atas kertas koran.
(b)   Tiuplah tetesan warna itu dengan menggunakan sedotan. Sambil meniup, sedotan itu digoyang-goyangkan sehingga tetesan warna akan menyebar ke berbagai arah. Usahakan tidak ada ujung tetesan yang masih menggenang. Tiup sampai habis.
(c)   Dengan meneteskan beberapa warna berbeda dapat menghasilkan gambar yang beranekawarna.
Karya Gambar Tiupan (media kertas, cairan warna, sedotan sirup)

  1.  Cetak Penampang, Daun-daunan, dan Umbi-umbian
Bahan dan alat yang diperlukan: kertas, pewarna, pelepah daun, buah, daun-daunan, umbi-umbian, pisau, cutter, silet, alas pewarna, spon/busa, kapas, koran bekas. Proses pengerjaannya:
(a)   Pilihlah penampang apa yang akan dijadikan acuan cetaknya pelepah daun atau buah-buahan. Pelepah daun yang sering dijadikan acuan cetak adalah: pelepah daun pisang, pelepah daun talas, pelepah daun pepaya. Buah belimbing dapat pula dijadikan sebagai acuan cetak.
(b)   Potonglah penampang bahan acuan cetak itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongan bebas. Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat menentukan hasil cetakannya.
(c)   Siapkan pewarna. Pewarna yang disiapkan bergantung dari keadaan bahan acuan cetaknya. Bila acuan cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna saja. Pewarna akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan tetapi bila acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan pewarna yang sudah dicampur dengan air.Pewarna serbuk, cukup disebarkan pada alas warna yang bentuknya datar dan rata misalnya: kaca, formica, lembaran plastik, piring. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan digosok-gosokan pada serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka terjadilah warna yang siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa/spon, atau pada kapas.
(d)   Mencetakkan acuan cetak. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan ikutilah petunjuk ini.
1) Penampang acuan cetak yang masih basah tekankan pada pewarna yang ada pada alas warna tadi.
2) Selanjutnya tempelkan (sambil ditekan) acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas koran.
3) Kemudian angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan sebelumnya beberapa kali bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang lain.
4) Acuan cetak yang sudah kering (tidak mengeluarkan cairan), pengisian warnanya harus dengan cara menempelkan acuan cetak tersebut pada spon/busa, atau kapas yang sudah diisi pewarna. Pencetakannya sama seperti pada pencetakkan acauan cetak sebelumnya. Demikian pula pengulangan pencetakkannya.
5) Perlu diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan cetak tidak berlebihan, tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil cetakannya tidak akan memuaskan.
Proses pencetakkan daun-daunan dilakukan sebagai berikut:
(a)   Pilihlah bentuk daun yang menarik serta ukurannya tidak terlalu lebar.
(b)   Siapkan pewarna pada alas warna seperti pada cetak penampang. Usahakan agar keadaan pewarna pada alas merata keadaannya, serta tidak terlalu encer.
(c)   Tempelkan permukaan daun tadi serata mungkin pada alas pewarna.
(d)   Selanjutnya permukaan daun yang sudah berwarna tadi tempelkan pada kertas yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Gosoklah permukaan daun itu dengan hati-hati. Agar aman dan leluasa menggosok, simpanlah kertas di atas permukaan daun tersebut.
Bila mencetakkannya sempurna, bentuk daun serta warna yang dipilih akan tergambarkan pada kertas. Pada cetak umbi-umbian, kita harus membuat acuan cetak terlebih dahulu. Umbi-umbian yang biasa digunakan untuk acuan cetak diantaranya adalah: ubi jalar, kentang, talas, wortel, ketela pohon. Proses kerjanya sebagai berikut:
(a)   Potonglah umbi yang sudah dipilih untuk acuan cetak serata mungkin.
(b)   Buatlah gambar/bentuk pada permukaan potongan yang rata tadi.
(c)   Selanjutnya hilangkan atau rendahkan bagian permukaan yang nantinya tidak akan memindahkan gambar/bentuk dengan jalan mengerat atau menorehnya.
(d)   Siapkan pewarna sebelum melakukan pencetakkan. Namun sebaiknya lihat kembali proses pencetakan penampang yang basah dan yang kering. Pada cetak umbi-umbian-pun berlaku hal seperti itu, karena ternyata ada umbi-umbian yang masih mengandung cairan dan sebaliknya. Oleh sebab itu untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang masih basah, gunakan serbuk warna. Sedangkan untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang sudah kering, pewarna harus dicampur dahulu dengan air. Sekali lagi tata cara pencetakkannya lihat proses cetak penampang.
Perlu diperhatikan agar pada proses cetak ini (penampang, daun-daunan, dan umbi-umbian), digunakan alas yang agak empuk. Alas yang keras kurang baik hasilnya. Karya Cetak Penampang (media kertas, penampang daun, pelepah pisang).

  1. Kreasi Bunga plastik
Kreasi bunga plastik ini muncul ketika para konsumen mulai mengeluhkan biaya yang harus mereka keluarkan untuk membeli bunga asli yang hanya tahan untuk beberapa hari saja. Keindahan yang diberikan bunga asli memang tidak bisa tahan lama, maksimal hanya bisa bertahan sampai 1 minggu saja. Sejak itu, kini banyak muncul para penjual bunga yang menciptakan bunga plastik. Biasanya bahan yang sering digunakan adalah plastik, pita, plastik sedotan, hingga kertas.
Kualitas kreasi bunga plastik yang kini dipasarkan, memiliki bentuk yang sangat mirip dengan bunga aslinya. Sehingga bunga plastik diminati pula oleh para konsumen. Selain itu bentuknya yang mirip dengan aslinya, bunga plastik juga bisa bertahan lebih lama daripada bunga asli. Dan yang lebih menarik lagi, bunga plastik bisa dibersihkan jika mulai kotor. Hanya dengan merendamnya dengan deterjen, maka warnanya akan kembali cerah seperti baru lagi.
Kreasi bunga plastik juga bisa dirangkai, layaknya seperti rangkaian bunga asli. Dengan merangkai bunga plastik yang disertai dengan pot cantik, memberikan nilai jual yang lebih mahal disbanding bunga plastik yang tidak dirangkai. Jadi dengan kreasi bunga plastik kita dapat membuka dua peluang usaha sekaligus, usaha menjual bunga plastik eceran serta menjual rangkain bunga plastik yang cantik. Kreasi bunga plastik dapat dijadikan sebagai salah satu bisnis rumahan yang menjanjikan. Kini peluang sukses dengan bisnis rumahan pun sangat terbuka lebar.
Berikut kami berikan salah satu contoh cara pembuatan bunga plastik yang paling sederhana, cukup menggunakan sedotan plastik bekas yang ada di sekitar Anda.

Alat :
Gunting
Cutter
lem
Bahan :
Sedotan
lidi atau bisa diganti dengan kawat yang agak besar (diameternya sekitar 2 mm)
kertas krep atau dapat diganti dengan kertas pita
bekas botol plastic sebagai tambahan aksesoris
Cara Pembuatan :
 Potong sedotan dengan panjang ± 10 cm
 Setelah itu ujung sedotan dibelah menjadi empat, kita bisa mengesut sedotan yang telah dibelah sehingga berbentuk lebih mekar dan agak lemas.
Kemudian gunting tiap ujung sedotan yang telah dibesut, membentuk lancip menyerupai bentuk kelopak bunga asli
Beberapa sedotan tersebut kemudian digabungkan menjadi satu sehingga berbentuk bunga sedang mekar
Bunga ini kemudian kita ikatkan pada kawat atau lidi yang telah dibalut kertas krep
Sedangkan untuk daunnya bisa dibuat dari potongan kertas pita atau dari potongan bekas gelas plastic
Setelah satu tangkai bunga telah jadi, buat tangkai – tangkai berikutnya dengan cara yang sama. Dan untuk yang terakhir rangkailah tangkai bunga tersebut ke dalam pot bunga yang telah diisi spoon/ busa.