Pages

Senin, 23 Juli 2012

Manfaat Berpuasa bagi Kesehatan



Kesehatan merupakan nikmat yang tidak dapat dinilai dengan harta benda. Untuk menjaga kesehatan, tubuh perlu diberikan kesempatan untuk istirahat. Puasa, yang mensyaratkan untuk tidak makan, minum, dan melakukan perbuatan-perbuatan lain yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain.
Pengaruh mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan, diantaranya yaitu :
  • Memberikan kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat.
  • Membebaskan tubuh dari racun, kotoran, dan ampas yang merusak kesehatan.
  • Memblokir makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup.
  • Menambah jumlah sel darah putih dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pada minggu pertama puasa belum ditemukan pertumbuhan sel darah putih. Namun, mulai hari ketujuh (minggu kedua), penambahan sel darah putih pesat sekali. Darah putih merupakan unsur utama dalam sistem pertahanan tubuh.
  • Menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh.
  • Memperbaiki fungsi hormon yang diperlukan dalam berbagai proses fisiologis dan biokimia tubuh. Hormon dikeluarkan oleh kelenjar endokrin dan hipofisis sebagai reaksi tubuh terhadap berbagai tekanan dan stres lingkungan. Kekurangan atau kelebihan produksi hormon tertentu akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Misal ketika mengalami stres, hormon insulin dan adrenalin yang mengatur waktu lapar terganggu sehingga nafsu makan hilang atau bahkan datang lebih cepat. Kekurangan produksi hormon insulin berakibat munculnya penyakit diabetes, sedangkan bila berlebihan tubuh akan menderita hiperglikemia. Pada saat puasa orang akan bersabar dan berusaha menahan amarah dan senantiasa pasrah pada Tuhan. Hal itu akan membuat fungsi hormon berjalan normal sehingga irama hidup lebih harmonis.
  • Meremajakan sel-sel tubuh. Ketika kita berpuasa, organ tubuh berada pada posisi rileks, sehingga mempunyai kesempatan untuk memperbarui sel-selnya.
  • Meningkatkan fungsi organ tubuh. Puasa akan memberikan rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan, dan organ tubuh. Efek rangsangan ini akan menghasilkan, memulihkan, dan meningkatkan fungsi organ sesuai fungsi fisiologisnya, misalnya panca indra menjadi lebih tajam.
  • Puasa meningkatkan fungsi organ reproduksi. Hal ini terkait dengan peremajaan sel-sel yang berpengaruh pada sel-sel urogenitalis dan alat-alat reproduksi lainnya. Hormon yang berkaitan dengan masalah perilaku seksual tidak hanya dihasilkan oleh organ indung telur (estrogen) dan testis (testosteron), tetapi juga oleh kelenjar hipofisis.

Jumat, 13 Juli 2012

TARIKAN BENANG


PEMBAHASAN


  1. Tarikan Benang
Bahan dan alat yang diperlukan: benang kasur, pewarna, kertas HVS/gambar, koran bekas (alas meja), tempat pewarna(wadah air kecil). Prosedur pengerjaan:
(a)   Siapkan adonan pewarna seperti pada proses batik sederhana.
(b)   Ambil benang kasur sepanjang 40 – 45 cm. Celupkan sebagian besar benang tersebut pada larutan pewarna. Kalau larutan pewarna dirasakan terlalu banyak menempel pada benang, sebaiknya diperas dahulu. Pewarna yang terlalu banyak menempel pada benang akan mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan.
(c)   Letakkan benang tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas alas koran. Apakah letak benang mau diatur atau bebas bergantung pembuat. Ujung benang yang tidak terkena warna, harus ada di luar bidang kertas.
(d)   Lipatlah kertas tadi di tengah-tengah sisi panjangnya.
(e)   Sambil menekan kertas dengan salah satu telapak tangan, tariklah benang sampai keluar dari lipatan kertas. Arah tarikan bebas.
(f)   Buka lipatan kertas. Gambar apa yang terjadi?
(g) Untuk menghasilkan beberapa bentuk dalam satu bidang gambar/ kertas, lakukan kegiatan yang sama seperti di atas. Dengan mengubah letak benang, akan diperoleh gambar baru.
Bila dikehendaki gambar berwarna (lebih dari satu warna), yang harus dilakukan adalah: menarik benang beberapa kali sesuai dengan jumlah benang yang dicelupkan pada warna yang berbeda, menarik satu kali tarikan seutas benang yang dicelupkan pada beberapa warna, menarik satu kali tarikan sejumlah benang yang sudah memiliki warna masing-masing. Karya Tiupan Tarikan Benang (media kertas, benang, cairan warna)

  1. Inkblot
Bahan yang diperlukan pada kegiatan ini hampir sama dengan kegiatan tarikan benang. Malahan benangnya sendiri pada inkblot tidak diperlukan. Prosedur pengerjaannya:
(a)   Teteskan warna yang sudah disiapkan terlebih dahulu di atas kertas yang sudah dialasi koran bekas.
(b)   Lipat kertas tersebut pada tengah-tengah sisi panjangnya.
(c)   Kertas yang sudah dilipat digosok dengan pinggir telapak tangan serata mungkin terutama pada bagian yang ditetesi pewarna.
(d)   Buka lipatan kertasnya!
(e)   Untuk menghasilkan gambar yang berwarna lebih dari satu, ulangi beberapa kali kegiatan seperti di atas, tentu saja warna yang diteteskan kemudian harus berbeda dengan warna sebelumnya.
Dengan meneteskan sekaligus beberapa warna pada permukaan kertas, dan kemudian melipat serta menggosoknya akan dihasilkan pula gambar yang multi warna. Karya Inkblot (media kertas, cairan warna)

  1. Menggambar dengan Tiupan
Bahan yang diperlukan sama seperti inkblot, tambahannya adalah sebuah sedotan minuman. Proses pengerjaannya:
(a)   Teteskan cairan pewarna pada kertas yang sudah diletakkan di atas kertas koran.
(b)   Tiuplah tetesan warna itu dengan menggunakan sedotan. Sambil meniup, sedotan itu digoyang-goyangkan sehingga tetesan warna akan menyebar ke berbagai arah. Usahakan tidak ada ujung tetesan yang masih menggenang. Tiup sampai habis.
(c)   Dengan meneteskan beberapa warna berbeda dapat menghasilkan gambar yang beranekawarna.
Karya Gambar Tiupan (media kertas, cairan warna, sedotan sirup)

  1.  Cetak Penampang, Daun-daunan, dan Umbi-umbian
Bahan dan alat yang diperlukan: kertas, pewarna, pelepah daun, buah, daun-daunan, umbi-umbian, pisau, cutter, silet, alas pewarna, spon/busa, kapas, koran bekas. Proses pengerjaannya:
(a)   Pilihlah penampang apa yang akan dijadikan acuan cetaknya pelepah daun atau buah-buahan. Pelepah daun yang sering dijadikan acuan cetak adalah: pelepah daun pisang, pelepah daun talas, pelepah daun pepaya. Buah belimbing dapat pula dijadikan sebagai acuan cetak.
(b)   Potonglah penampang bahan acuan cetak itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongan bebas. Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat menentukan hasil cetakannya.
(c)   Siapkan pewarna. Pewarna yang disiapkan bergantung dari keadaan bahan acuan cetaknya. Bila acuan cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna saja. Pewarna akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan tetapi bila acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan pewarna yang sudah dicampur dengan air.Pewarna serbuk, cukup disebarkan pada alas warna yang bentuknya datar dan rata misalnya: kaca, formica, lembaran plastik, piring. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan digosok-gosokan pada serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka terjadilah warna yang siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa/spon, atau pada kapas.
(d)   Mencetakkan acuan cetak. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan ikutilah petunjuk ini.
1) Penampang acuan cetak yang masih basah tekankan pada pewarna yang ada pada alas warna tadi.
2) Selanjutnya tempelkan (sambil ditekan) acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas koran.
3) Kemudian angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan sebelumnya beberapa kali bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang lain.
4) Acuan cetak yang sudah kering (tidak mengeluarkan cairan), pengisian warnanya harus dengan cara menempelkan acuan cetak tersebut pada spon/busa, atau kapas yang sudah diisi pewarna. Pencetakannya sama seperti pada pencetakkan acauan cetak sebelumnya. Demikian pula pengulangan pencetakkannya.
5) Perlu diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan cetak tidak berlebihan, tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil cetakannya tidak akan memuaskan.
Proses pencetakkan daun-daunan dilakukan sebagai berikut:
(a)   Pilihlah bentuk daun yang menarik serta ukurannya tidak terlalu lebar.
(b)   Siapkan pewarna pada alas warna seperti pada cetak penampang. Usahakan agar keadaan pewarna pada alas merata keadaannya, serta tidak terlalu encer.
(c)   Tempelkan permukaan daun tadi serata mungkin pada alas pewarna.
(d)   Selanjutnya permukaan daun yang sudah berwarna tadi tempelkan pada kertas yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Gosoklah permukaan daun itu dengan hati-hati. Agar aman dan leluasa menggosok, simpanlah kertas di atas permukaan daun tersebut.
Bila mencetakkannya sempurna, bentuk daun serta warna yang dipilih akan tergambarkan pada kertas. Pada cetak umbi-umbian, kita harus membuat acuan cetak terlebih dahulu. Umbi-umbian yang biasa digunakan untuk acuan cetak diantaranya adalah: ubi jalar, kentang, talas, wortel, ketela pohon. Proses kerjanya sebagai berikut:
(a)   Potonglah umbi yang sudah dipilih untuk acuan cetak serata mungkin.
(b)   Buatlah gambar/bentuk pada permukaan potongan yang rata tadi.
(c)   Selanjutnya hilangkan atau rendahkan bagian permukaan yang nantinya tidak akan memindahkan gambar/bentuk dengan jalan mengerat atau menorehnya.
(d)   Siapkan pewarna sebelum melakukan pencetakkan. Namun sebaiknya lihat kembali proses pencetakan penampang yang basah dan yang kering. Pada cetak umbi-umbian-pun berlaku hal seperti itu, karena ternyata ada umbi-umbian yang masih mengandung cairan dan sebaliknya. Oleh sebab itu untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang masih basah, gunakan serbuk warna. Sedangkan untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang sudah kering, pewarna harus dicampur dahulu dengan air. Sekali lagi tata cara pencetakkannya lihat proses cetak penampang.
Perlu diperhatikan agar pada proses cetak ini (penampang, daun-daunan, dan umbi-umbian), digunakan alas yang agak empuk. Alas yang keras kurang baik hasilnya. Karya Cetak Penampang (media kertas, penampang daun, pelepah pisang).

  1. Kreasi Bunga plastik
Kreasi bunga plastik ini muncul ketika para konsumen mulai mengeluhkan biaya yang harus mereka keluarkan untuk membeli bunga asli yang hanya tahan untuk beberapa hari saja. Keindahan yang diberikan bunga asli memang tidak bisa tahan lama, maksimal hanya bisa bertahan sampai 1 minggu saja. Sejak itu, kini banyak muncul para penjual bunga yang menciptakan bunga plastik. Biasanya bahan yang sering digunakan adalah plastik, pita, plastik sedotan, hingga kertas.
Kualitas kreasi bunga plastik yang kini dipasarkan, memiliki bentuk yang sangat mirip dengan bunga aslinya. Sehingga bunga plastik diminati pula oleh para konsumen. Selain itu bentuknya yang mirip dengan aslinya, bunga plastik juga bisa bertahan lebih lama daripada bunga asli. Dan yang lebih menarik lagi, bunga plastik bisa dibersihkan jika mulai kotor. Hanya dengan merendamnya dengan deterjen, maka warnanya akan kembali cerah seperti baru lagi.
Kreasi bunga plastik juga bisa dirangkai, layaknya seperti rangkaian bunga asli. Dengan merangkai bunga plastik yang disertai dengan pot cantik, memberikan nilai jual yang lebih mahal disbanding bunga plastik yang tidak dirangkai. Jadi dengan kreasi bunga plastik kita dapat membuka dua peluang usaha sekaligus, usaha menjual bunga plastik eceran serta menjual rangkain bunga plastik yang cantik. Kreasi bunga plastik dapat dijadikan sebagai salah satu bisnis rumahan yang menjanjikan. Kini peluang sukses dengan bisnis rumahan pun sangat terbuka lebar.
Berikut kami berikan salah satu contoh cara pembuatan bunga plastik yang paling sederhana, cukup menggunakan sedotan plastik bekas yang ada di sekitar Anda.

Alat :
Gunting
Cutter
lem
Bahan :
Sedotan
lidi atau bisa diganti dengan kawat yang agak besar (diameternya sekitar 2 mm)
kertas krep atau dapat diganti dengan kertas pita
bekas botol plastic sebagai tambahan aksesoris
Cara Pembuatan :
 Potong sedotan dengan panjang ± 10 cm
 Setelah itu ujung sedotan dibelah menjadi empat, kita bisa mengesut sedotan yang telah dibelah sehingga berbentuk lebih mekar dan agak lemas.
Kemudian gunting tiap ujung sedotan yang telah dibesut, membentuk lancip menyerupai bentuk kelopak bunga asli
Beberapa sedotan tersebut kemudian digabungkan menjadi satu sehingga berbentuk bunga sedang mekar
Bunga ini kemudian kita ikatkan pada kawat atau lidi yang telah dibalut kertas krep
Sedangkan untuk daunnya bisa dibuat dari potongan kertas pita atau dari potongan bekas gelas plastic
Setelah satu tangkai bunga telah jadi, buat tangkai – tangkai berikutnya dengan cara yang sama. Dan untuk yang terakhir rangkailah tangkai bunga tersebut ke dalam pot bunga yang telah diisi spoon/ busa.

Contoh gambar tarikan benang




GAMBAR IMAJINASI










Kamis, 12 Juli 2012

Puisi cinta dalam film "Ketika Cinta Bertasbih"

Cinta…

Cinta adalah kekuatan yang mampu mengubah duri jadi mawar, mengubah cuka jadi anggur, mengubah sedih jadi riang, mengubah amarah menjadi ramah, mengubah musibah menjadi muhibbah…”

Cinta…

” Sekalipun cinta telah ku huraikan dan ku jelaskan dengan panjang lebar, namun jika cinta ku datangi… aku jadi malu pada keteranganku sendiri. Meskipun lidahku telah mampu menghuraikan.. namun tanpa lidah,.. cinta ternyata lebih terang. Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya.. kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta… “

” Dalam menghuraikan cinta, akal terbaring tak berdaya, bagaikan keldai terbaring dalam lumpur.. Cinta sendiri lah yang menerangkan cinta dan percintaan…”

KA MU (Kata-kata Mutiara)

KA MU (Kata-kata Mutiara)

KUNCI untuk KEBAHAGIAAN adalah memiliki IMPIAN. Kunci untuk SUKSES adalah membuat IMPIAN anda JADI NYATA.


Ketika kita memperhatikan dan peduli pada orang lain, Tuhan akan mengutus banyak orang untuk peduli pada kita.


Niat yang baik akan selalu diberikan jalan keluar olehNya.


Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum.
Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.
(Kamu meninggal dengan meninggalkan banyak manfaat dan kebaikan bagi sesama)


idup ini sederhana. Jika kamu ingin hidup bahagia, mulailah meninggalkan segala sesuatu yang membuatmu tak bahagia.


Orang dengan ide baru adalah orang aneh sampai ide itu berhasil.


Senyum…
Tanpa suara, namun penuh makna
Begitu murah, tp tak dapat terbeli dg rupiah
Tanpa tenaga, namun besar manfaatnya
Mudah, namun nampak indah
Sesuatu yg biasa , tp memberi dampak yg luar biasa
Ibadah trmudah tapi berpahala setara dg sedekah
Mari kita tebarkan senyuman!!! agar semua terasa indah dan nyaman, walau terkadang kenyataan hidup tak sejalan dengan harapan


Terbanglah yang tinggi
Ku tahu engkau mampu mencapai mimpimu
Jangan lihat ke arahku
Lihatlah yang ada di depanmu
Jangan takut jatuh
Karna ku yakin kau takkan jatuh
Ketika memang engkau jatuh
Tenanglah,
Aku telah bersiap untuk menangkapmu
Dan membantumu tuk terbang kembali
Dan membantumu tuk tak mengingatku lagi
Tenanglah, bersemangatlah
Semoga Tuhan menjagamu



nikmati hari setiap hari yg kamu jalani. meskipun itu terkadang membosankan, tapi lihatlah kita selalu menemukan hal baru.


Jangan berpikir kamu tak mampu melupakan masa lalu. Tutup pintu masa lalumu, karena Tuhan selalu buka pintu masa depanmu.

For the rest of my life ( video inspiratif )


PUISI

KAMU

Kamu yang beradu dengan malu
Kamu yang berpacu dengan waktu
Kamu yang menginspirasiku

Ketika luluh lantah aku dengan bebanku
Ketika semua lelah memojokkanku
Dan asa seakan enggan menyapaku

Saat itu aku membutuhkanmu
Menggerakkanku,membangkitkanku
Seraya membisikkan motivasi untuk menjalani hidupku

Hanya kamu yang mampu

CERPEN


ANAK EMAS MAMAKU


Pagi itu aku bersiap kesekolah. Mama sudah menyiapkan segala sesuatunya. Seperti biasa selesai sholat subuh aku membantu mama. Biar aku anak cwok tapi aku tak malu untuk itu. Meski mama dan papa meanjakan aku. Namaku Gio siswa kelas 3 SMA Nusantara Harapa Jaya. Tiap hari aku berangkat dengan sepeda kesayangan walau papa dan mama memanjakan dengan segala aktivitas rumah dan sarana tapi aku tidak menyalahgunakan itu. Aku tetap menjadikan itu sebagai Anugerah Tuhan untukku.
Aku anak kedua dari 2 bersaudara. Aku mempunyai seorang kakak yang sudah kuliah di UI Jakarta semester atas. Namanya Rendy aku benar-benar pusing dengan kakaku ini. Ia begitu manja dan tidak bisa mengerjakan tugasnya dengan sendiri. Selalu pembantu yang harus menurutinya. Mama dan Papa pun sudah menasihati kakakku. Tapi itu pengaruh dari ia kecil. Sejak kecil kakakku selalu dimanjakan dengan alat dan prasarana yang lengkap. Apapun permintaan kakakku selalu dipenuhi. Ini karena kakakku mempunyai watak yang keras dan seperti anak kecil. Jadi ketika kakakku sudah dewasa sulit menghilangkan wataknya tersebut. Aku sejak kecil di Amerika dan hidup sendiri disana. Jadi aku sudah terbiasa mandiri.
Aku dan kakakku berbanding terbalik yang aku takutkan kalu sifat kakakku tidak kunjung dewasa bagaimana dia mengurus mama dan papa kalau sudah tak kuat serta masa depan dia untuk  ia untuk menikah. Tapi aku tetap yakin kalau kakakku pasati akan sadar dan bisa aku juga tidak iri kalau kakakku minta barang dari mama dan papa. Aku juga ngerti.
“Gio mama dan papa akan pergi keluar kota untuk urusan pekerjaan. Kamu dan kak Rendy jaga rumah baik-baik ya”. Kata mama.
“Emang berapa hari ma?” Tanya Rendy
“Kurang lebih seminggu.”
“Lama banget ma ntar siapa yang ngasih aku kalau mama dan papa pergi?” uang, jajan, keadaan rumah dan menemani aku kalau mau tidur?” Rendy menjelaskan dengan manyum.
“Kan ada aku kak. Kita bisa bekerja sama. Walau pembantu pulang kampung kita bisa bekerja sama kak”. Terang Gio.
“Kamukan bukan mama”. Sambil marah dan pergi.
“Sudah kamu harus ngerti kakakmu seperti apa”
“aku tau ma. Aku yakin pasati kakak akan sadar dengan sendirinya”.
“ini semua salah mama dan papa. Mama dan papa terlalu memanjakan dia dari kecil. Karena mama takut kehilangan dia. Mama saudah pernah ceritakan alasannya sama kamu kan?”
“Aku ngerti ma ini karena penyakit leukimia kakakkan?” Mama takut kehilangan dia aku bisa ngrasa kalau rasa sayang mama dan papa kekakak begitu besar. Mama tenang saja. Mama dan papa pergi saja aku bantu dengan doa dan aku akan menjaga kakak.”
Sepeninggal mamam dan papaku aku menjalani hari-hari seperti biasa. Hingga malam aku verfikir aku akan mencoba ngobrol dengan kakak. Karena aku jarang sekali komunikasi dengan dia. Malam itu kakak duduk diluar dengan asyik bermain game di Hpnya
“Udaranya dingin kak”. Sapaku
“Ya” jawab singkat kakakku
“Ehm kak aku tau kita saudara tapi kita tidak terasa saudara. Aku juga tau kak kita dibesarkan dilingkungan berbeda. Tapi biar seperti itu aku tidak terlalu bangga kak. Aku sayang sama kakak. Tapi kenapa kakak tidak pernah sayang sama aku? Kak tak selamanya kita hidup bergantung pada mama dan papa. Suatu saat kita akan jauh dari mereka. Mungkin mereka akan meninggalkan kita selamanya disaat itulah kak kita akan sadar bahwa kita harus hidup sendiri. Mama dan papa lebih menyayangi kakak daripada aku. Oleh karena itu kakak harus bisa menunjukan kalau kakak berguna untuk mereka. Tidak tergantung kepada mereka. Jadi kakak dewasa dan mandiri.”
Kakakku terdiam lama. Tapi dia pergi meninggalkan aku sendiri aku yakin pasti kakakku bisa.
Pagi itu telfon dirumahku ebrbunyi. Aku mendpaat kabar berita kalau pesawat yang ditumpangi mama dan papa mengalami kecelakaan. Bagai tersambar petir aku langsung menuju rumah sakit. Hatiku kaget dan hancur kala melihat jenajah mama dan papa. Aku bagai lemah dan tak berdaya. Bagaimana kalau kak Rendy tau. Apapun yang terjadi aku harus terima
Jenajah mama dan papa dibawa kerumah. Kakakku tersontak kaget melihat dua jenajah itu. Setelah tau kalau itu jenajah mama dan papa kakakku tak kuasa menahan tangis dan emosi. Dia memeluk jenajah mama tanpa henti. Tapi itulah kenyataannya. Aku dan kakakku harus ditinggal pergi oleh mamam dan papa.
Bagaimana dengan kakak?
Pasagi itu aku terbangun. Aku mendengar suara adzan. Suara itu seperti aku kenal itu suara kakakku. Bagai tertarik aku menuju mushola. Dan benar kakakku mengumandangkan adzan untuk yang pertama kalinya aku hampiri dia
“kakak”
“Aku tau kesalahanku selama ini. Aku terlalu egois aku selalu meminta apapun dari mama menggantungkan pada mamam. Tapi aku sadar, setelah mereka pergi, aku sadar aku merasakan kesepian, tapi ternyata masih ada adikku yang sayang kepadaku yang menyadarkan aku. Maafkan kakak Gio kalau kakak tak pernah mengenalmu sebagai adik. Ini karena penyakit kakak. Kakak iri denganmu.”
“Kalaupun kakak tidak mempunyai penyakit, mamam lebih sayang kakak dari paa aku. Aku bisa merasakan itu kak. Dari kecil kalian dekat. Ikatan batin kalian tak bisa terpisah. Penyakit kakak pasti sembuh. Aku yakin. Aku anggak mau kehilangan kakak. Karena aku sudah kehilangan mama”.
“Kakak tetap disin. Sekarang kakak sadar kalau kakak harus menjadi lelaki sejati seperti dirimu. Agar mama dan papa tersenyum disana”.
“Mari kak kita sholat dan mendoakan mama dan papa disurga”.
Akhirnya aku dan kakakku berpelukan dan mendoakan mama dan papa disana. Mungkin ini pembelajaran dan aku juga kakakku dapat mengambil hikmahnya. Walau aku sedih karena kepergian mama dan papa tapi aku senang kakakku bisa berubah. Mungkin Tuhan memberi petunjuk melalu mama. Aku janji akan menjaga kakak. Terima kasih mama dan papap. Terima kasih Tuhan.